JAMBORE BUDAYA BACA DAN FESTIVAL DUTA BACA 4 TINGKAT KOTA BANDUNG TAHUN 2017

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan Jambore Budaya Baca dan Festival Duta Baca 4 Tingkat Kota Bandung Tahun 2017 pada hari Selasa dan Rabu, tanggal 23-24 Mei 2017. Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung, Bapak H. Herry Moch. Djauhari, MM mewakili Bapak Wali Kota Bandung.
“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih karena Jambore Budaya Baca ini dapat membuka cakrawala pengetahuan masyarakat Kota Bandung. Saya berharap komitmen dalam meningkatkan minat baca masyarakat dapat terus dilakukan dan ditingkatkan,” ucap Herry.
Herry menyebutkan, gelaran Jambore Budaya Baca dan Festival Budaya Baca 4 ini harus bisa mendorong para pemuda bergairah dalam minat budaya baca dan peduli terhadap dirinya sendiri dan masyarakat sehingga lebih bermanfaat karena minat baca merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu bangsa.
“Hasil survei menunjukkan bahwa budaya baca di Kota Bandung masih rendah dan hal ini menjadi tanggungjawab kita bersama. Inilah yang mendorong kami mengadakan perhelatan ini, karena minat baca merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu bangsa.” tambah Herry.
Sementara itu, Ibu Neti Supriati, SH., M.Si Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan Dispusip Kota Bandung mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung sebagai salah satu perangkat daerah yang baru bergulir berawal dari Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang perangkat daerah.
Dispusip Kota Bandung menyelenggarakan Jambore Budaya Baca yang terkandung di dalamnya Festival Budaya Baca 4. Tujuan utama kegiatan ini untuk mendongkrak minat baca mulai usia dini hingga berkelanjutan. Program ini akan berkelanjutan dan bersinergi antara mitra kerja Dispusip Kota Bandung yaitu dengan komunitas literasi yang ada di Kota Bandung dan komunitas perpustakaan lainnya. Tema kegiatan adalah, “Kita tingkatkan kualitas pemuda sebagai inovator baru Kota Bandung menjadi Kota Buku Sejagat 2018.”
Dalam pelaksanaan kegiatan lomba ataupun workshop tersebut Dispusip Kota Bandung bekerjasama dengan Forum Komunitas Literasi yang terdiri dari komunitas Library in the Box, Infinity, Bandung Cantik, Binarupa Kreatif, Kelas Atap Langit, LEDS, Smarteen Academy Bandung TV dan masih banyak yang lainnya, dimana forum tersebut mengusung konsep Literacy for All.
“Penyelenggaraannya bersinergi dengan mitra Dispusip, yaitu FKL (Forum Komunitas Literasi). Budaya baca ini lebih berkembang lagi dengan adanya Jambore Budaya Baca yang berkelanjutan dengan bantuan dari mitra Dispusip berupa adanya inovasi baru dengan adanya Gemas (Gerakan Maca Sauyunan).” Ucap Neti Supriati.
Dalam kegiatan tersebut diselenggarakan berbagai acara menarik seperti diantaranya sebagai berikut :
1. Lomba Reading Aloud Berbahasa Inggris (Kategori SD)
2. Lomba Mencari Jejak Literasi (Kategori SD)
3. Lomba Menggambar Kreatif Visualisasi Cerita (Kategori SMP)
4. Lomba Presenter TV (Kategori SMP)
5. Lomba Cerdas Cermat (Kategori SMP)
6. Lomba Kostum Berdasarkan Cerita Rakyat (Kategori SD dan SMP)
7. Lomba Twin Tag Debate Competition (Kategori SMA/SMK)
8. Lomba Presentasi My Life Plan (Kategori SMA/SMK)
9. Lomba Karya Ilmiah (Kategori SMA/SMK dan Umum)
10. Lomba Modifikasi Resep Masakan (Kategori Umum)
11. Lomba Presentasi Multi Bahasa (Kategori Guru)
12. Workshop Mengajar Literasi Kreatif (Kategori Umum)
Di tempat yang sama, Ketua Forum Komunitas Literasi Muliani Herman mengatakan, FKL (Forum Komunitas Literasi) merupakan forum kegiatan literasi yang terdiri dari berbagai forum literasi yang sudah berjalan sejak beberapa tahun yang lalu dan menjadi rekanan Dispusip untuk bisa memperbesar out put-nya.
“Kegiatan yang sudah berjalan empat tahun ini kami persembahkan untuk Kota Bandung. Jadi, dari masyarakat untuk masyarakat agar masyarakat lebih mandiri, berwawasan, dan dalam hidupnya bisa menemukan jati dirinya. Forum Komunitas Literasi ini terdiri atas berbagai literasi lainnya, seperti digital, olah raga, memasak, membaca, dan lainnya,” ujar Muliani.
Muliani Herman menyebut, kegiatan ini gratis dibantu dan di backup oleh Dispusip Kota Bandung. Peserta yang tergabung pada Festival Duta Baca ini adalah suatu komunitas yang berproses sehingga bisa menjadi dirinya dan tidak ada perbedaan apa pun karena intinya kegiatan ini tidak mencari juara tetapi bagaimana mereka bisa lebih baik lagi dalam acara literasi ini dan dapat mengembangkan budaya literasi di Kota Bandung menjadi semakin lebih baik.

0

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Login/Register access is temporary disabled