LAYANAN PENELUSURAN SUBJEK KOLEKSI PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

LAYANAN PENELUSURAN SUBJEK KOLEKSI PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BANDUNG

Yustiani Rahmawita, SST. Par,

Pustakawan Ahli Muda pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bandung

yustianirahmawita@gmail.com

ABSTRAK

Perpustakaan sebagai sumber informasi masyarakat memegang peranan penting dalam bidang literasi. Koleksi buku/bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan diharapkan dapat menjadi bahan bacaan dan referensi yang dapat memberikan informasi dan manfaat kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Perpustakaan yang mempunyai misi mencerdasakan dan meningkatkan minat baca masyarakat dituntut untuk selalu berkembang dan berinovasi terhadap kemajuan teknologi. Perpustakaan yang maju adalah perpustakaan yang dapat diandalkan dalam pencarian informasi. Saat ini beberapa perpustakaan mempunya system pencarian buku dalam daftar katalog yang dimiliki.

Perpustakaan Kota Bandung memiliki tugas melayani masyarakat dalam menyediakan bahan bacaan yang representatif dan mumpuni. Pelayanan perpustakaan Kota Bandung memberikan fasilitas mesin pencari yang dapat digunakan oleh masyarakat secara mudah dan terbuka. Mesin pencari Perpustakaan Kota Bandung adalah OPAC (Online Public Acces Catalogue) yang tersedia melalui website Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung. Kelengkapan OPAC ini tidak lepas dari peranan Perpustakaan dalam mengolah bahan pustaka. Sebelum dilayankan di dalam rak layanan, buku/bahan pustaka ini melalui tahapan pengolahan bahan pustaka yaitu katalogisasi. Pustakawan melalukan kegiatan katalogisasi terlebih dahulu sebelum memunculkan informasi mengenai buku tersebut ke dalam OPAC. Berdasarkan sarana OPAC ini, peneliti ingin mencaritahu keterlibatan mesin pencari dalam keterlibatan pencarian informasi bahan pustaka oleh masyarakat.

Kata Kunci : Layanan Perpustakaan, Pengolahan Bahan Pustaka, Katalogisasi

ABSTRACT

The library as a source of public information has an important role in the field of literacy. The collection of books/library materials owned by the library is expected to be a reading and reference material that can provide information and benefits to the library user community. Libraries that have a mission to educate and increase people's reading interest are required to always develop and innovate towards technological advances. An advanced library is a library that can be relied upon in information retrieval. Currently, several libraries have a book search system in their catalog list.
The Bandung City Library has the task of serving the community in providing representative and qualified reading materials. Bandung City library services provide search engine facilities that can be used by the public easily and openly. The Bandung City Library search engine is OPAC (Online Public Access Catalog) which is available through the Bandung City Library and Archives Service website. The completeness of this OPAC cannot be separated from the role of the library in processing library materials. Before being served on the service shelf, these books/library materials go through the stages of processing library materials, namely cataloging. Librarians carry out cataloging activities first before displaying information about the book into the OPAC. Based on this OPAC tool, researchers want to find out the involvement of search engines in the involvement of the public in searching for library material information.
Keywords: Library Services, Library Material Processing, Catalogization
 

Pendahuluan

Perpustakaan adalah salah satu sarana penyediaan sumber-sumber informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (Suharti, 2009: 1). Dalam Pasal 4 UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka (pengguna perpustakaan), meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dasar pembentukan perpustakaan umum kota dan atau kabupaten sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada Pasal 1 Ayat 9 yang berbunyi “Perpustakaan Kabupaten/Kota adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota”.Pelayanan suatu perpustakaan dikatakan prima (sangat baik) jika para pengguna perpustakaan tersebut merasa puas dengan pelayanan yang berjalan di perpustakaan (Prastowo, 2013). Pustakawan dapat melayani dengan baik jika puas dengan pekerjaannya. Pustakawan yang merasa puas dengan pekerjaannya akan memiliki sikap positif terhadap pekerjaan sehingga akan memotivasi dirinya untuk bekerja dengan optimal (Suharti, 2009: 4).

Salah satu tugas pokok perpustakaan adalah melakukan pelayanan kepada pengguna, sehingga secara umum layanan pengguna didefinisikan sebagai aktifitas  perpustakaan  dalam  memberikan  jasa layanan kepada pengguna perpustakaan, khususnya kepada anggota perpustakaannya. Menurut Zharq, pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan untuk pemakai perpustakaan. Kegiatan perpustakaan merupakan kegiatan layanan atau jasa, yang dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kelompok layanan, yaitu layanan teknis dan layanan pemakai. Yang dimaksud dengan layanan teknis, adalah kegiatan back office perpustakaan, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan persiapan penyajian bahan pustaka pada pemakai, seperti kegiatan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka. Setelah bahan pustaka selesai diolah maka bahan pustaka siap disajikan kepada pemakai, agar dapat digunakan baik untuk dibaca ditempat, dipinjam, difotokopi atau sebagai informasi rujukan. Dalam hal ini yang menanganinya adalah kegiatan layanan pemakai atau layanan front office perpustakaan, yaitu layanan yang berhubungan langsung dengan pemakai (selanjutnya disebut layanan perpustakaan).

Menurut Darmono (2001 : 134), bahwa definisi layanan perpustakaan adalah “Suatu layanan yang menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”. Dengan kata lain tujuan layanan perpustakaan adalah cara untuk mempertemukan pembaca (pemakai) dengan bahan pustaka yang mereka minati dan membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Jadi hakikat layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk informasi kepada pemakai dan penyediaan segala alat bantu penelusurannya.

Menurut Darmono (2001 : 135) untuk menghindari terjadinya kegiatan yang pasif – statis dalam aspek kegiatan layanan perpustakaan, maka kegiatan layanan perpustakaan perlu memperhatikan azas layanan yaitu : Pertama,  Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan. Kedua, Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang perpustakaan. Ketiga, Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan. Terakhir, Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Beberapa pemustaka akan diberikan pertanyaan melalui pustakawan yang bertugas di sirkulasi untuk menanyakan keterlibatan mesin pencari OPAC dalam pencarian bahan pustaka. Hal ini guna melihat seberapa jauh kegunaan OPAC dalam membantu pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka.

Hasil Penelitian

Sistem OPAC ini, ada dan tersedia di layanan perpustakaan serta dapat diakses oleh pemustaka di luar gedung perpustakaan secara online. Akan tetapi ternyata OPAC ini  belum memberikan informasi yang cukup memadai bagi para pemustaka. Ada beberapa koleksi yang masih dirasa kurang representative dan mendetail dalam penelusuran informasinya.

Pemustaka terkadang tidak dapat menemukan buku yang dimaksud karena pemustaka mencari tidak berdasarkan hal yang disebutkan di atas. Biasanya karena tidak mengetahui judul buku atau pengarang buku secara tepat. Pemustaka seringkali menggunakan kata kunci melalui isi buku/subjek buku pada kolom judul untuk mesin pencarinya.

Biasanya, pustakawan atau tenaga administratif yang bertugas membantu mencarikan melalui mesin pencari OPAC dan kemudian menunjukkan rak buku tempat dimana buku tersebut dilayankan.

Analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode 5W + 1 H yaitu What, Where, When, Why, Who, How.  Dalam melakukan penganalisaan data ternyata ditemukan beberapa hal yaitu bahwa OPAC sebagai mesin pencari bahan pustaka tidak dapat memberikan informasi dengan cukup baik kepada pemustaka.

What = Apa yang terjadi? à Pemustaka kesulitan menemukan koleksi sesuai subjek yang diinginkan dengan tepat. Where = Proses mana yang menyebabkannya? à Di proses pencarian koleksi melalui katalog subjek pada OPAC dan kartu katalog. When = Kapan itu terjadi? à Saat kata kunci dan jenis koleksi ditelusuri oleh pemustaka melalui OPAC. Why = Mengapa itu terjadi? à Karena informasi katalog yang muncul tidak lengkap/detail sehingga pemustaka sering bingung apakah koleksi yang muncul itu sudah tepat sesuai kebutuhannya. Who = Siapa yang melakukannya à Pustakawan/petugas perpustakaan di bagian pengolahan katalogisasi. How = Bagaimana mengatasinya à Segera memperbaiki input data katalog subjek secara lengkap dan detail untuk menggambarkan substansi dan subjek koleksi secara utuh.

Pembahasan

Berdasarkan hasuil penelitian dananalisis yang dilakukan, penulis memberikan saran solusi yang dapat dilakukan oleh Dispusip Kota Bandung adalah : Pertama, melakukan katalogisasi ulang atau rekatalogisasi bahan pustaka. Rekatalogisasi adalah pengatalogan ulang bahan pustaka untuk melengkapi data yang ada di inlislite versi 3.1 baik melalui pengatalogan deskriptif bibliografi dan pengatalogan tajuk subjek. Kegiatan ini dilakukan dengan cara membaca ulang bahan pustaka untuk mendapatkan subjek secara tepat dan lebih mendetail. Selain itu dengan melengkapi dan membetulkan data katalog yang berada di dalamnya, seperti judul, nama pengarang, klas DDC, kategori pemustaka yang tepat untuk setiap bahan pustaka.

Kedua adalah dengan membuat anotasi atau ringkasan buku untuk ditampilkan di inlislite versi 3.1 yang kemudian dapat dimunculkan di OPAC. Terakhir adalah membuat path finder sebagai panduan untuk pustakawan, tenaga administrative dan pemustaka. Solusi sementara adalah penguatan layanan bimbingan pemustaka dan atau pustakawan secara aktif membantu pemustaka untuk menemukan koleksi bahan pustaka yang dicari secara langsung.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat beberapa temuan penelitian kaitan dengan layanan penelusuran subjek koleksi perpustakaan pada Dinas Arsip dan Perpustakaan, maka kesimpulan yang dapat disampaikan adalah : Pustakawan beserta jajaran petugas perpustakaan adalah ujung tombak pelayanan bagi pemustaka dalam suatu perpustakaan. Selain itu permasalahan yang menjadi fokus pembahasan pada makalah ini adalah efisiensi pelayanan penelusuran subjek koleksi oleh pemustaka agar dapat ditemukan dengan cepat dan tepat. Kemudian, katalog subjek pada koleksi di Dinas Arsip dan Perpustakaan Bandung harus segera di-rekatalogisasi subjek agar informasi yang ditelusuri oleh pemustaka di OPAC lebih representatif sehingga dapat mempermudah dan mempersingkat waktu penelusuran koleksi yang dibutuhkan. Selama masa peralihan rekatalogisasi subjek koleksi (dari input data subjek yang kurang tepat dan dirubah menjadi subjek lebih representatif), suatu koleksi dibuatkan anotasi sederhananya terlebih dahulu. Selain itu juga dibuatkan pathfindernya terlebih dahulu sebagai alat bantu pustakawan atau pemustaka untuk menemukan koleksi secara cepat dan tepat.

Referensi

  1. Anonim. “Bab I Pendahuluan”. Dalam http://eprints.uny.ac.id/19371/4/3.%20BAB%20I.pdf. Dikutip pada tanggal 8 Agustus 2021.
  2. Akbar, Muhammad Ali. 2014.  “Layanan Perpustakaan Khusus”. Dalam https://akbarlibrary.blogspot.com/2014/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html; Dikutip pada tanggal 8 Agustus 2021.
0

We will be happy to hear your thoughts

Leave a reply

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Login/Register access is temporary disabled